Dapatkan akses biaya rendah ke TINACloud untuk mengedit contoh atau membuat sirkuit Anda sendiri
Sirkuit terhubung seri sering disebut sebagai a sirkuit pembagi tegangan. Tegangan sumber sama dengan total dari semua tegangan jatuh di resistor yang terhubung seri. Tegangan yang dijatuhkan pada masing-masing resistor sebanding dengan nilai resistansi resistor itu. Resistor yang lebih besar mengalami penurunan yang lebih besar, sedangkan resistor yang lebih kecil mengalami penurunan yang lebih kecil. Itu rumus pembagi tegangan memungkinkan Anda menghitung penurunan tegangan pada resistor apa pun tanpa harus terlebih dahulu menyelesaikan arus. Rumus pembagi tegangan adalah:
dimana VX = tegangan jatuh melintasi resistor yang dipilih
RX = nilai resistor yang dipilih
RT = resistansi rangkaian seri total
VS = sumber atau tegangan yang diberikan
Contoh sederhana untuk memulai:
Contoh 1
Temukan penurunan tegangan pada masing-masing resistor, mengingat bahwa V = 150 V, R = 1 Kohm.
Solusi pertama mengharuskan kita menemukan seri saat ini. Pertama, hitung total resistansi rangkaian: Ranak kecil = R1 + R2 = 1k + 2k = 3 kohm.
Selanjutnya, cari rangkaian arus: I = V / Ranak kecil = 150 / 3 = 50 mA.
Akhirnya, temukan tegangan di R1: V1= IR1 = 50 V;
dan tegangan melintasi R2: V2 = IR2 = 100 V.
Solusi kedua, lebih langsung menggunakan rumus pembagi tegangan:
dan
I: = V / (R + 2 * R);
VR: = I * R;
V2R: = I * 2 * R;
VR = [50]
V2R = [100]
{atau menggunakan rumus pembagi tegangan:}
VR: = V * R / (R + 2 * R);
V2R: = V * 2 * R / (R + 2 * R);
VR = [50]
V2R = [100]
Saya= V/(R+2*R)
VR= ke dalam(Saya*R)
V2R= ke dalam(Saya*2*R)
print("Menggunakan Hukum Ohm:")
mencetak(“VR= %.3f”%VR, “\n”, “V2R= %.3f”%V2R)
VR= ke dalam(V*R/(R+2*R))
V2R= ke dalam(V*2*R/(R+2*R))
print("Atau gunakan rumus Pembagi Tegangan:")
mencetak(“VR= %.3f”%VR, “\n”, “V2R= %.3f”%V2R)
Contoh lain:
Contoh 2
Temukan penurunan tegangan pada masing-masing resistor.
Gunakan rumus pembagi tegangan:
{Gunakan rumus pembagi tegangan: Vi = Vs * Ri / Rtot}
V1:=VS*R1/(R1+R2+R3+R4);
V2:=VS*R2/(R1+R2+R3+R4);
V3:=VS*R3/(R1+R2+R3+R4);
V4:=VS*R4/(R1+R2+R3+R4);
V1 = [500m]
V2 = [1]
V3 = [1.5]
V4 = [2]
Rtot=R1+R2+R3+R4
V1= VS*R1/Rtot
V2= VS*R2/Rtot
V3= VS*R3/Rtot
V4= VS*R4/Rtot
mencetak(“V1= %.3f”%V1)
mencetak(“V2= %.3f”%V2)
mencetak(“V3= %.3f”%V3)
mencetak(“V4= %.3f”%V4)
Contoh 3
Temukan voltase yang diukur oleh instrumen.
Contoh ini menunjukkan bahwa cabang yang dihubungkan secara paralel dengan sumber tidak mempengaruhi penggunaan rumus pembagian tegangan.
V1: = V * R3 / (R3 + R4);
V1 = [100]
V2: = V * R4 / (R3 + R4);
V2 = [100]
V1=V*R3/(R3+R4)
mencetak(“V1= %.3f”%V1)
V2=V*R4/(R3+R4)
mencetak(“V2= %.3f”%V2)
Contoh berikut ini sedikit lebih rumit:
Contoh 4
Temukan penurunan tegangan pada R2 jika sumber tegangan adalah 140 V dan resistansi seperti yang diberikan dalam skema.
V4:=Vs*(Replus(R4,(R2+R3)))/(R1+Replus((R2+R3),R4));
V: = V4 * R2 / (R2 + R3)
{atau}
Sys I, I2, I1, V
I * R4 = I2 * (R2 + R3)
I1 = I + I2
V = I2 * R2
Vs = R1 * I1 + I * R4
akhir;
V = [40]
Replus= lambda R1, R2 : R1*R2/(R1+R2)
V4=Vs*Replus(R4,R2+R3)/(R1+Replus(R2+R3,R4))
V2=V4*R2/(R2+R3)
mencetak(“V2= %.3f”%V2)
Rumus pembagian tegangan digunakan dua kali, pertama untuk menemukan tegangan di R4, dan kedua untuk menemukan tegangan di R2.
Contoh 5
Temukan tegangan antara node A dan B.
Gunakan rumus pembagian tegangan tiga kali:
Metode di sini adalah pertama-tama menemukan tegangan antara node ground dan node (2) tempat R2, R3, dan R1 bergabung. Ini dilakukan dengan menggunakan rumus pembagi tegangan untuk menemukan porsi Vs yang muncul di antara kedua node ini. Kemudian rumus pembagi tegangan digunakan dua kali untuk menemukan Va dan Vb. Akhirnya, Vb dikurangi dari Va.
R12:=Replus((R1+R2),(R1+R2+R3));
V12: = Vs * R12 / (R2 + R12);
Vab:=V12*(R2/(R1+R2)-R1/(R1+R2+R3));
Vab = [500m]
Replus= lambda Ro, Rt : Ro*Rt/(Ro+Rt)
R12=Replus(R1+R2,R1+R2+R3)
V12=Vs*R12/(R2+R12)
Vab=V12*(R2/(R1+R2)-R1/(R1+R2+R3))
mencetak(“Vab= %.3f”%Vab)